Ada sedikit kemiripan antara NKRI dgn Negri negeri berpenduduk Muslim di Timur Tengah semacam Iraq, Suriah, Libia, Yaman dll
Yaitu meski Muslimin bermacam-macam faham tapi Mayoritas Penduduknya adal Aswaja
Tapi pertanyaan nya, bagaimana bisa Mereka, Negri-negri itu sangat mudah tersulut perang, hingga hancur dan hampir terpuruk, dgn banyak korban dari sesama muslim sendiri
Sedang NKRI meski, tidak henti-hentinya selalu didera isu-isu provokative dari penganut faham radikal, dari isu kristen bantai umat islam,isu Bid'ah, Kurofat, Musyrik, isu PKI, isu Syiah mau makar dll, NKRI masih adem ayem
Tidak bisa dipungkiri peran Ulama sangat berpengaruh besar dlm hal ini, Alhamdulillah Ulama-ulama kita, baik dari Habaib maupun Kyai nya, baik dari NU maupun Muhammadiyah nya tidak mudah terpancing dengan provokasi yg deras menerpa umat
Kaum Aswaja yg dari dulu diserang terus amaliyahnya degan sebutan Bid'ah, Musyrik, Penyembah Kubur dll, selalu santai dan menanggapi dengan ilmiah
Tidak berhasil degan pola seperti itu, provokasi berganti dengan isu Non Muslim, tapi umat juga tidak begitu responsif dan mengatasi dgn dewasa
Kemudian mulai diangkat isu Syiah yg berhasil di negri timur tengah, di NKRI pun ternyata gagal
Akhirnya para Radikalis ini faham bener, bahwa kekuatan Umat Islam NKRI adalah pada Ulama nya
Khususnya lagi adalah Aswaja, yg lebih khususnya lagi adalah NU
Dan satu-satu nya cara agar Kesatuan Umat Islam NKRI ini hancur adalah dengan pecah belah sesama Ulama nya
Karena mereka faham betul soal Hirarki Ulama baik Habaib maupun Kyai atas umat ini.
Maka mulailah mereka berjuang untuk pecah belah Umat yg Mayoritas Aswaja dgn mengangkat Isu isu yg membuat konflik antar Aswaja sendiri
Dan "tangan-tangan" jahat mulai bermain dgn isu isu tadi, berperan sbg "bensin" yg bakar sana dan bakar sini
Targetnya kepada Para Ulama adalah"timbulkan ketidak harmonisan antar ulama aswaja"
Dan kepada umat, "jatuhkan kredibilitas ulama dimata umat"
Tentunya semua skenario pecah belah tadi dibungkus rapi atas nama "sampaikan yg haq"
Perdamaian Tatanan Masyarakat yg penuh Kesejukan sudah lama terjaga akan dirusak oleh para pengusung faham radikalis ini, dan jika kita ikut masuk terbawa isu yg diangkat mereka, maka secara tidak langsung kita juga berperan menghancurkan tatanan kedamaian tadi.
Cukup Suriah, Libia, Iraq, Yaman dll menjadi pelajaran bagi kita semua, betapa "MAHALNYA" harga sebuah Kedamaian, betapa "INDAHNYA" Memahami sebuah Perbedaan
Cukup bagi kita melihat para wanita, anak-anak dan saudara kita disana mati karena sebuah ego, karena sebuah kepentingan pihak yg tdk bertanggung jawab, sedang mrk tidak faham apa-apa
Cukup bagi kita, sebuah riwayat yg menyebutkan
"JIKA ALLAH MENGHENDAKI NISCAYA AKAN DIBUATNYA SELURUH MAKHLUQ ITU BERIMAN DAN PATUH KEPADA NYA"
Allah SWT yg Maha Memaksa tidak membuat HambaNYA ini seragam, semua sama, semua beriman dan bertaqwa
Tentunya semua menyimpan Hikmah yg besar, salah satunya adalah untuk melihat siapa yg berjuang dalam kebaikan, dan bagaimana cara kita mensikapi perbedaan itu sendiri
Bukan kah kita disuruh mencontoh dan berakhlaq seperti yang di contohkan rasulallah SAW.
Ajaran mana yg boleh memperkosa wanita hanya krn beda faham, sedang Nabi SAW sangat perhatian thdp keselamatan wanita ?
Ajaran mana yg membiarkan anak-anak terbunuh dan terlantar sedang Nabi SAW sangat menyayangi anak-anak ?
Ajaran mana yg mengorbankan orang tua sedang Nabi SAW selalu menghormati orang orang tua ?
Ajaran mana yg menghalalkan darah sesama muslim sedang kepada musuhnya saja Nabi SAW tidak berperang kecuali hanya karena Allah SWT, tidak berjihad kecuali atas dasar Rahmat ?
Jika faham radikalis ini atas dasar Sunnah, maka Sunnah siapa yg dicontoh ?
Jika atas dasar Al Quran, Surat dan Ayat mana yg diambil ?
Sedang di Al Quran, Firaun saja yg jelas mengaku Tuhan, Nabi Musa disuruh berlemah lembut padanya
Apakah dengan judul, kafir, sesat, bukan islam terus di Sunnah kan untuk dibantai ?
Dibunuh anak-anak nya, dibakar rumahnya ? Diculik anak gadisnya dan diperkosa ?
Sunnah siapa ini ? Nabi mana yg mengajarkan spt ini ?
Apa arti Wahabi bagi anak-anak kecil yg polos, yg dunia mereka hanya bermain dan bercanda, haruskah mereka menderita karena sebuah faham yg dipertentangkan orang orang yang mereka sendiri tdk kenal ?
Apa arti Syiah bagi para wanita yg hidupnya hanya mengurus rumah tangga, yg fokusnya melayani anak-anak, suami dan keluarganya, haruskah mrk disakiti karena konflik faham yg mereka sendiri tidak ambil pusing dengan hal itu ?
Apa arti Ahlussunnah bagi orang orang diluar Islam, yangterdiri dari anak anak, wanita, orang orang tua dan ayah yang kehilangan seluruh kehidupan nya dan kehormatan nya, habis bersih atas nama jihad ?
Bukankah "Pedang" para "Mujahiddin" tidak pernah meleset, tdk pernah salah sasaran ?
Bukankah wasiat Nabi SAW dalam setiap perang agar selalu menjaga para wanita, anak anak bahkan pohon dan segala hal yg tdk ada hubungan nya dgn perang tidak boleh disakiti ?
Sudah kah mereka membaca itu semua ? atau memang itu sebuah kesengajaan demi melampiaskan nafsu, kebencian dan kepentingan dunia ?
Kita tahu dengan pasti bahwa Ajaran Aswaja tidak seperti itu..
Kita tahu pasti bahwa Ajaran Aswaja tidak pernah mengkafirkan sesama muslim
Kita tahu bahwa Ajaran Aswaja utamakan Rahmat, Penuh Toleran dan Kasih Sayang..
Tapi, tahukah kita bahwa "bibit" perpecahan sesama Aswaja adalah cikal bakal terjadinya kehancuran kelak ?
Tahukah kita bahwa sengketa diantara Ulama yg dihembuskan terus menerus akan berakibat hal yg sama, entah puluhan tahun kedepan
Tahukah kita bahwa itu semua seperti bola salju, saat ini hanya hal kecil seputar khilaf yg diperdebatkan, tapi akibatnya nanti mengerikan
Oleh karena itu, marilah kita menahan diri dalam setiap perbedaan
Menjaga Persaudaraan lebih utama daripada menjaga sunnah, krn menghancurkan hati seorang muslim lebih dahsyat dosa nya daripada menghancurkan Kakbah
Jadi marilah kita mulai "UTAMAKAN KESATUAN", selalu Waspada jangan sampai terseret diajak membahas yg sebenarnya itu " JEBAKAN " mereka para Radikalis, yg kalau kita tdk menyadari bhw target akhirnya nanti adalah menghancurkan kesatuan di NKRI
Semoga kita semua semakin dewasa dan semakin bijak dalam bersikap, dalam berbicara dan dalam berbuat saat menghadapi perbedaan
Wassalam .....
 |
| Lambang NU |
Yaitu meski Muslimin bermacam-macam faham tapi Mayoritas Penduduknya adal Aswaja
Tapi pertanyaan nya, bagaimana bisa Mereka, Negri-negri itu sangat mudah tersulut perang, hingga hancur dan hampir terpuruk, dgn banyak korban dari sesama muslim sendiri
Sedang NKRI meski, tidak henti-hentinya selalu didera isu-isu provokative dari penganut faham radikal, dari isu kristen bantai umat islam,isu Bid'ah, Kurofat, Musyrik, isu PKI, isu Syiah mau makar dll, NKRI masih adem ayem
Tidak bisa dipungkiri peran Ulama sangat berpengaruh besar dlm hal ini, Alhamdulillah Ulama-ulama kita, baik dari Habaib maupun Kyai nya, baik dari NU maupun Muhammadiyah nya tidak mudah terpancing dengan provokasi yg deras menerpa umat
Kaum Aswaja yg dari dulu diserang terus amaliyahnya degan sebutan Bid'ah, Musyrik, Penyembah Kubur dll, selalu santai dan menanggapi dengan ilmiah
Tidak berhasil degan pola seperti itu, provokasi berganti dengan isu Non Muslim, tapi umat juga tidak begitu responsif dan mengatasi dgn dewasa
Kemudian mulai diangkat isu Syiah yg berhasil di negri timur tengah, di NKRI pun ternyata gagal
Akhirnya para Radikalis ini faham bener, bahwa kekuatan Umat Islam NKRI adalah pada Ulama nya
Khususnya lagi adalah Aswaja, yg lebih khususnya lagi adalah NU
Dan satu-satu nya cara agar Kesatuan Umat Islam NKRI ini hancur adalah dengan pecah belah sesama Ulama nya
Karena mereka faham betul soal Hirarki Ulama baik Habaib maupun Kyai atas umat ini.
Maka mulailah mereka berjuang untuk pecah belah Umat yg Mayoritas Aswaja dgn mengangkat Isu isu yg membuat konflik antar Aswaja sendiri
Dan "tangan-tangan" jahat mulai bermain dgn isu isu tadi, berperan sbg "bensin" yg bakar sana dan bakar sini
Targetnya kepada Para Ulama adalah"timbulkan ketidak harmonisan antar ulama aswaja"
Dan kepada umat, "jatuhkan kredibilitas ulama dimata umat"
Tentunya semua skenario pecah belah tadi dibungkus rapi atas nama "sampaikan yg haq"
Perdamaian Tatanan Masyarakat yg penuh Kesejukan sudah lama terjaga akan dirusak oleh para pengusung faham radikalis ini, dan jika kita ikut masuk terbawa isu yg diangkat mereka, maka secara tidak langsung kita juga berperan menghancurkan tatanan kedamaian tadi.
Cukup Suriah, Libia, Iraq, Yaman dll menjadi pelajaran bagi kita semua, betapa "MAHALNYA" harga sebuah Kedamaian, betapa "INDAHNYA" Memahami sebuah Perbedaan
Cukup bagi kita melihat para wanita, anak-anak dan saudara kita disana mati karena sebuah ego, karena sebuah kepentingan pihak yg tdk bertanggung jawab, sedang mrk tidak faham apa-apa
Cukup bagi kita, sebuah riwayat yg menyebutkan
"JIKA ALLAH MENGHENDAKI NISCAYA AKAN DIBUATNYA SELURUH MAKHLUQ ITU BERIMAN DAN PATUH KEPADA NYA"
Allah SWT yg Maha Memaksa tidak membuat HambaNYA ini seragam, semua sama, semua beriman dan bertaqwa
Tentunya semua menyimpan Hikmah yg besar, salah satunya adalah untuk melihat siapa yg berjuang dalam kebaikan, dan bagaimana cara kita mensikapi perbedaan itu sendiri
Bukan kah kita disuruh mencontoh dan berakhlaq seperti yang di contohkan rasulallah SAW.
Ajaran mana yg boleh memperkosa wanita hanya krn beda faham, sedang Nabi SAW sangat perhatian thdp keselamatan wanita ?
Ajaran mana yg membiarkan anak-anak terbunuh dan terlantar sedang Nabi SAW sangat menyayangi anak-anak ?
Ajaran mana yg mengorbankan orang tua sedang Nabi SAW selalu menghormati orang orang tua ?
Ajaran mana yg menghalalkan darah sesama muslim sedang kepada musuhnya saja Nabi SAW tidak berperang kecuali hanya karena Allah SWT, tidak berjihad kecuali atas dasar Rahmat ?
Jika faham radikalis ini atas dasar Sunnah, maka Sunnah siapa yg dicontoh ?
Jika atas dasar Al Quran, Surat dan Ayat mana yg diambil ?
Sedang di Al Quran, Firaun saja yg jelas mengaku Tuhan, Nabi Musa disuruh berlemah lembut padanya
Apakah dengan judul, kafir, sesat, bukan islam terus di Sunnah kan untuk dibantai ?
Dibunuh anak-anak nya, dibakar rumahnya ? Diculik anak gadisnya dan diperkosa ?
Sunnah siapa ini ? Nabi mana yg mengajarkan spt ini ?
Apa arti Wahabi bagi anak-anak kecil yg polos, yg dunia mereka hanya bermain dan bercanda, haruskah mereka menderita karena sebuah faham yg dipertentangkan orang orang yang mereka sendiri tdk kenal ?
Apa arti Syiah bagi para wanita yg hidupnya hanya mengurus rumah tangga, yg fokusnya melayani anak-anak, suami dan keluarganya, haruskah mrk disakiti karena konflik faham yg mereka sendiri tidak ambil pusing dengan hal itu ?
Apa arti Ahlussunnah bagi orang orang diluar Islam, yangterdiri dari anak anak, wanita, orang orang tua dan ayah yang kehilangan seluruh kehidupan nya dan kehormatan nya, habis bersih atas nama jihad ?
Bukankah "Pedang" para "Mujahiddin" tidak pernah meleset, tdk pernah salah sasaran ?
Bukankah wasiat Nabi SAW dalam setiap perang agar selalu menjaga para wanita, anak anak bahkan pohon dan segala hal yg tdk ada hubungan nya dgn perang tidak boleh disakiti ?
Sudah kah mereka membaca itu semua ? atau memang itu sebuah kesengajaan demi melampiaskan nafsu, kebencian dan kepentingan dunia ?
Kita tahu dengan pasti bahwa Ajaran Aswaja tidak seperti itu..
Kita tahu pasti bahwa Ajaran Aswaja tidak pernah mengkafirkan sesama muslim
Kita tahu bahwa Ajaran Aswaja utamakan Rahmat, Penuh Toleran dan Kasih Sayang..
Tapi, tahukah kita bahwa "bibit" perpecahan sesama Aswaja adalah cikal bakal terjadinya kehancuran kelak ?
Tahukah kita bahwa sengketa diantara Ulama yg dihembuskan terus menerus akan berakibat hal yg sama, entah puluhan tahun kedepan
Tahukah kita bahwa itu semua seperti bola salju, saat ini hanya hal kecil seputar khilaf yg diperdebatkan, tapi akibatnya nanti mengerikan
Oleh karena itu, marilah kita menahan diri dalam setiap perbedaan
Menjaga Persaudaraan lebih utama daripada menjaga sunnah, krn menghancurkan hati seorang muslim lebih dahsyat dosa nya daripada menghancurkan Kakbah
Jadi marilah kita mulai "UTAMAKAN KESATUAN", selalu Waspada jangan sampai terseret diajak membahas yg sebenarnya itu " JEBAKAN " mereka para Radikalis, yg kalau kita tdk menyadari bhw target akhirnya nanti adalah menghancurkan kesatuan di NKRI
Semoga kita semua semakin dewasa dan semakin bijak dalam bersikap, dalam berbicara dan dalam berbuat saat menghadapi perbedaan
Wassalam .....
Tag :
cerita inspiratif
0 Komentar untuk "PERAN ULAMA TERHADAP KEUTUHAN NKRI"
#.silahkan meninggalkan komentar dengan sopan
#.komentar spam tidak akan muncul
#.komentar anda akan di tinjau sebelum di publikasikan